Kamis, 21 Maret 2013

Materi Sabuk Kuning

MATERI SABUK KUNING

   I. Pukulan
1. Pukulan Tusuk dua jari
2. Pukulan Kibasan
3. Pukulan Batang besi/punggung lengan atas
4. Pukulan Naga/punggung lengan bawah
5. Pukulan Agiochi/punggung tangan

  II. Tangkisan
1. Tangkisan Tangkapan
2. Tangkisan Buang Atas
3. Tangkisan Buang Bawah
4. Tangkisan Putaran Kait

   III. Tendangan
1. Tendangan Sirkel
2. Tendangan Kelinci
3. Tendangan Be/tendangan kuda
4. Tendangan Kuku Garuda I/Gajul terbang
5. Tendangan Kuku Garuda II/Te terbang

   IV. Lemparan/Bantingan
1. Lemparan Uchingare
2. Lemparan Ko-uchi-ngare
3. Lemparan Harai-goshi
4. Lemparan Uki-goshi

   V. Jatuhan
1. Jatuhan Kipstand
2. Jatuhan Lompat Harimau dasar
3. Jatuhan Rol Kipstand

   VI. Sikap Dasar
Sikap Dasar ada 8
(lanjutan sikap dasar sabuk putih)

   VII. Kuda-kuda Dasar
Kuda-kuda dasar ada 8
(hitungan 9 siap)

Materi Sabuk Putih

MATERI SABUK PUTIH 

 

     I. Pukulan
Pukulan sabuk putih ada 5 :
1. Kepalan tangan/Sotochi
2. Tebakan dada
3. Tusuk 5 jari
4. Sodokan
5. Sisi tangan/Seken

     II. Tangkisan
Tangkisan ada 6 :
1. Tangkisan Atas
2. Tangkisan Samping Atas
3. Tangkisan Bawah
4. Tangkisan Dalam
5. Tangkisan Gunting Atas
6. Tangkisan Gunting Bawah


    III. Tendangan
Tendangan ada 3 :
1. Tendangan Gajul
2. Tendangan Te
3. Tendangan Sabit


     IV. Lemparan/Bantingan
Lemparan ada 4 :
1. Lemparan Ungos/Ugoshi
2. Lemparan Teotos/Tai-o-tochi
3. Lemparan Sotongare/O-soto-gari
4. Lemparan Koosotongare/Ko-o-soto-gari

   
  V. Jatuhan
Jatuhan ada 5 :
1. Jatuhan Depan
2. Jatuhan Belakang
3. Jatuhan Samping Kanan/Kiri
4. Jatuhan Depan
5. Jatuhan Belakang

   
     VI. Rol
1. Rol Depan
2. Rol Belakang  
   
     VII. Sikap Dasar
Sikap dasar 1 sampai 4


     VIII. Kuda-kuda Dasar
Kuda-kuda Dasar ada 4
(sikap awal siap dan berakhir kembali siap)

Minggu, 17 Maret 2013

techniques


Arti Lambang IJI

Arti Lambang Ju Jitsu

PENJELASAN TENTANG BADGE IJI
Sejarah Badge IJI
Sejarah pembuatan badge IJI sangat berhubungan dengan sejarah keberadaan lahirnya beladiri Institut Jujitsu Indonesia (IJI).
Dahulu beladiri Jujitsu (IJI), masih menggunakan nama Jujitsu I-Kyushin Ryu Bantaran Angin, dan sekarang sudah dikenal berganti dengan Institut Jujitsu Indonesia.
Jadi perbedaan penulisan badge yang dulu dengan saat sudah berbeda, Dulu badge IJI bertuliskan JUJITSU I KYUSHIN RYU, dan sekarang badge IJI sudah bertuliskan INSTITUT JUJITSU INDONESIA, dan ditegah-tengah badge IJI sudah ada tambahan bertuliskan IJI, dahulu belum ada.
Warna yang ada di dalam Badge IJI.
* Putih
* Kuning
* Hijau
* Orange
* Biru
* Coklat
* Hitam
* Merah

Arti dari warna Badge IJI
* Putih : Lambang dari kesucian dan kebersihan
* Kuning : Lambang dari kebesaran
* Hijau : Lambang dari kesuburan
* Orange : Lambang dari keterbukaan dan kejujuran
* Biru : Lambang dari keperwiraan atau ksatria
* Coklat : Lambang dari kedewasaan dan keperkasaan
* Hitam : Lambang dari ketenangan dan kemantapan
* Merah : Lambang dari keberanian dan keagungan

Makna yang terkandung di dalam badge IJI
1. Badge IJI berbentuk lingkaran : Mengandung pengertian kebulatan tekad dan semangat yang bulat untuk melaksanakan Persatuan dan Kesatuan berdasarkan kekluargaan dan berlandaskan Pancasila.Mengandung pengertian kebulatan tekad dan semangat yang bulat untuk melaksanakan Persatuan dan Kesatuan berdasarkan kekluargaan dan berlandaskan Pancasila.
2. Warna dasar putih : Lambang dari kesucian dan kebersihan dari setiap anggota Jujitsan untuk dapat berfikir, berbicara dan bersikap jujur di dalam kehidupan sehari-hari.
3. Warna dasar kuning di tengah-tengah : Warna kuning adalah lambang kebesaran, yang dahulu merupakan symbol Budha, Jujitsu mengakui dari bangsa atau orang yang pertama kali mengembangkan ilmu beladiri adalah Budha. Maka dengan simbol dasar kuning yang ada ditengah-tengah, secara khusus mengandung arti dari Jujitsu adalah beladiri yang besar dan seorang Jujitsan haruslah selalu berjiwa besar.
4. Warna hijau yang membatasi dikedua sisi tengah : warna hijau melambangkan dari kesuburan, yang mengandung makna bahwa IJI dapat dikembangkan dan tumbh subur diseluruh wilayah Nusantara, karena Jujitsu adalah beladiri yang elit, komplit, feksibel dan sangat langka keberadaannya, dan letak posisi membatasi dikedua sisi tengah melambangkan bahwa Jujitsu mengutamakan sikap keseimbangan dalam kehidupannya, seperti keseimbangan antara kehidupan Jasmani dan Rohani.
5. warna Orange : Lambang dari keterbukaan dan kejujuran, warna orange terdapat di dalam gambar telapak tangan yang mempunyai makna bahwa Jujitsu merupakan beladiri yang dapat dipelajari oleh siapapun diseluruh Nusantara ini dan kejujuran haruslah selalu berada dalam setiap hati seorang Jujitsan.
6. Warna Biru : melambangkan keperwiraan dan ksatria. Warna biru terdapat pada tulisan ‘INSTITUT JUJITSU INDONESIA’ , yang mempunyai makna bahwa jika seorang jujitsan telah menyandang sabut biru atau predikat seorang jujitsu, maka haruslah mampu menjaga nama baik Jujitsu serta selalu bersikap ksatria dalam segala hal, juga dapat menjaga keperwiraan sesuai dengan sumpah dan semboyan Jujitsu.
7. Warna coklat : melambangkan kedewasaan, warna coklat terdapat didalam gambar kaki, yang mempunyai arti keperkasaan dari beladiri jujitsu, selalu bersikap adil dan kedewasaan Jujitsu untuk dapat berdiri tegak secara mandiri dan percaya diri.
8. Warna Hitam disisi telapak tangan : melambangkan ketenangan dan kemantapan, yang mempunyai makna bahwa seorang Jujitsu haruslah mempunyai ketenangan dalam setiap hal baik lahir maupun bathin, bertindak secara tegas dan mantap, sisi kanan berwarna hitam melambangkan sikap yang terbuka dan bersahabat terhadap siapapun.
9. warna merah di dalam lingkaran luar dan dalam : melambangkan keberanian dan keagungan yang mempunyai makna bahwa seorang jujitsan yang telah menyandang sabuk merah, berani melindungi segenap anggota jujitsan, melindungi organisasi jujitsu serta dapat mengayomi seluruh aspek kehidupan dalam jujitsu, keagungan yang berarti bahwa seorang jujitsan sabuk merah merupakan lambang dari kekuatan jiwa yang tak pernah punah dan contoh bagi seluruh insan beladiri yang ada di seluruh dunia.
10. Tulisan IJI dalam lingkaran kuning : melambangkan identitas khusus dari beladiri Jujitsu ‘IJI’ dengan pembaharuan menjadi nama ‘ Institut Jujitsu Indonesia’ yang mampu bersaing dan berkembang pesat hingga kini dengan kebesaran IJI dan kejayaan.
11. Lambang sinar berwarna merah : mempunyai makna bahwa Jujitsu menjadi terang bagi kedamaian di dunia dan seorang jujitsan haruslah menjadi sinar kehidupan bagi setiap insan di seluruh dunia, dan jujitsu dapat bersinar terang di seluruh Nusantara, karena dengan sinar setiap orang dapat melihat segala bentuk kehidupan baik dan yang baik.

Sejarah IJI

Sejarah Institut Ju-Jitsu Indonesia


Dalam sejarah perkembangan beladiri di dunia, cara berkelahi atau pertahanan diri yang digunakan masih menggunakan cara-cara primitif, yaitu setiap manusia yang melakukan pembelaan dirinya tidak mengenal aturan tehnik sama sekali, asalkan mampu mengalahkan dan membunuh lawan dengan segala cara. Hal itu disadari mengingat tehnik melumpuhkan dan mematahkan lawan tidak dimilikinya.
 
Sejak adanya perkembangan dan kemajuan budaya manusia, juga kepandaian yang dimiliki serta tak lepas dari pengaruh geografis, perkelahian tersebut berkembang, sehingga setiap bentuk perkelahian itu makin lama makin sempurna dan mempunyai metode atau cara yang teratur dan sistimatis untuk dipelajari. Sejak itu tehnik-tehnik membanting dalam Sumo tumbuh dan berkembang bersamaan dengan tehnik membanting dari Ju-jitsu, sehingga secara umum tehnik membanting dalam Sumo didapatkan juga dalam Ju-jitsu.
Pada saat Kekaisaran Suinin (tahun 230 B.C) telah ada seuatu bentuk pertandingan adu kekuatan  fisik untuk memperebutkan hadiah yang disediakan oleh Kaisar. Dalam pertandingan itu telah dipakai tehnik membanting dan menghimpit (menjepit) tubuh lawan agar tidak bisa bergerak. Hal tersebut menunjukkan awal tumbuhnya tehnik kuncian yang sederhana yaitu menindih. Selanjutnya tehnik membanting, mengunci, menendang, memukul, dan menangkis itu berkembang terus menerus dari tahun ke tahun.
Sejalan dengan perkembangan tehnik perkelahian tersebut Ju-jitsu juga menyumbangkan tehnik berkelahi yang hanya diketahui oleh marga/suku tertentu. Kerahasiaan cara belajar tehnik Ju-jitsu baru dapat diketahui pada jaman pemerintahan Pangeran Teijun (tahun 850-880 C) dimana pada saat itu telah dimulai dan dibuka sekolah-sekolah Ju-jitsu yang hanya boleh dipelajari oleh orang-orang Jepang saja.
Ju-jitsu mulai kebangkitannya sekitar tahun 1300 C dimana seorang tokoh Ju-jitsu di Jepang bernama AKIYAMA berhasil menciptakan tehnik-tehnik berkelahi yang hebat dan lebih maju dibanding dengan beladiri yang ada di Jepang pada saat itu.
Puncak keemasan olahraga beladiri Ju-jitsu terjadi saat jaman Restorasi Meiji (tahun 1868 C) dimana sekolah-sekolah Ju-jitsu tumbuh dan berkembang dengan pesat. Diantara yang paling terkenal adalah sekolah Ju-jitsu Takebouchi-Ryu, Se-kighuci-Ryu, Kyushin-Ryu, Kito-Ryu, Shinkage-Ryu,, Daito-Ryu, Yogyi-Ryu, Yoshin-Ryu, yang selanjutnya menjadi nama aliran dari masing-masing aliran perkumpulan / club Ju-jitsu. Disamping sekolah-sekolah Ju-jitsu yang terkenal itu masih banyak sekolah-sekolah Ju-jitsu yang terkenal yang lain dengan inti gerakan yang berbeda-beda. Akhirnya dari sekolah-sekolah atau aliran Ju-jitsu tersebut membentuk wujud baru dan melahirkan beladiri baru.


DI INDONESIA
Beladiri Ju-jitsu, khususnya aliran Kyushin-Ryu masuk ke Indonesia pada saat sekitar pergolakan Perang Dunia II, yaitu pada tahun 1942 yang dibawa oleh tentara Jepang bernama Ishikawa. Selanjutnya perkembangan di Indonesia terkenal dengan aliran I-Kyushin Ryu.
Ishikawa mewariskan ilmunya kepada R. Soetopo asal daerah Ponorogo yang kemudian menurunkan kepada Drs. Firman Sitompul, Irjen Polisi (Purn) Prof. Drs. DPM. Sitompul, S.H., M.H., M.Min,  Drs. Heru Nurcahyo, MM,   AKBP. Drs. Heru Winoto. Selanjutnya pengembangan di Indonesia dilanjutkan lagi oleh tokoh-tokoh Ju-jitsan muda lainnya.
Pada tahun 1980 diadakan seminar beladiri yang diadakan oleh Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta yang diikuti oleh seluruh perwakilan beladiri yang ada. Hasil yang diperoleh beladiri Ju-jitsu terpilih sebagai salah satu beladiri yang layak untuk dapat dijadikan kurikulum wajib bagi mahasiswa PTIK. Lebih dari itu ketangkasan beladiri Ju-jitsu itu juga mendapat pengakuan dari Kedutaan Besar Jepang, yang pada saat itu hadir sebagai undangan pada seminar beladiri tersebut.  Selanjutnya Ju-jitsu menjadi kurikulum  wajib bagi mahasiswa PTIK hingga sekarang.
               Sebagai informasi, bahwa dalam hal pengembangan kepelatihan di lingkungan Polri, Institut Ju-jitsu Indonesia telah melakukan pendidikan dan latihan di seluruh Polda pada Tahun 1999 yang lalu. Adapun dasar pelatihan dimaksud mengacu kepada :
1.      SuratPerintah Kapolri No. Pol. : Sprin/29778/VIII/1999 tanggal 13 Agustus 1999 tentang Penunjukan Kalemdiklat Polri sebagai penanggung jawab dalam menyusun program latihan beladiri Ju-jitsu di lingkungan Polri baik pusat dan wilayah secara bertahap dan di lingkungan pendidikan secara selektif;
2.      SuratPerintah Kapolri No. Pol. : Sprin/3381/IX/1999 tanggal 22 September 1999 tentang Penunjukan Kalemdiklat Polri untuk menyelenggarakan  pelatihan tenaga pelatih beladiri Ju-jitsu Indonesia, tentang materi metode dan waktu latihan;

3.      Surat Kapolri kepada para Kapolda No. Pol. B/3534/IX/1999 tanggal 27 September 1999 perihal Pemberitahuan penggantian beladiri Polri dengan beladiri Ju-jitsu.

Disamping itu beladiri Ju-jitsu sangat dirasakan kemanfaatannya oleh instansi lainnya, mengingat banyaknya teknik yang dipelajari dengan segala macam bentuk tantangaan yang dapat menyelesaikan perkelahian dengan cepat dan tepat. Sehingga pengembangannya juga dilakukan dibeberapa instansi pemerintah, TNI, Polri lainnya seperti : Kantor Sekretariat Negara (Tahun 1987), Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (1994), Batalion Linud 328 Kostrad (1987), Kopasus (1990), Paspampres (1997), Pasukan Gegana Polri (1987), Dinas Penyelamatan Bawah Air ( Dislambair ) TNI AL dan instansi lainnya.                                                 

Institut Ju-jitsu Indonesia kini sudah semakin berkembang dengan pesat, hampir di seluruh propinsi berbagai lapisan masyarakat sudah mengenal bela diri ini bahkan tidak sedikit di berbagai propinsi sudah terbentuk kepengurusan maupun berdirinya dojo-dojo tempat latihan.
Daya minat masyarakat terhadap bela diri ini juga semakin tinggi, sumber daya manusia yang ada juga sudah memadai, berbagai event kejuaraan juga sudah sering dilakukan, hal ini merupakan tanda-tanda kemajuan Intitut Ju-jitsu di Indonesia sangat diharapkan, pada gilirannya nanti ju-jitsu akan menjadi yang terbaik dan terdepan.
Kemajuan perkembangan Ju-jitsu bukan hanya didalam negeri saja, akan tetapi Institut ju-jitsu Indonesiajuga telah menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bela diri Ju-jitsu di negara-negara lain. Keberadaan organisasi kita juga sudah di akui dan telah menjadi anggota dari Federasi Ju-jitsu Internasional AJJIF GLOBAL atau ALL JAPAN JU-JITSU INTERNASIONAL FEDERATION.
Beladiri IJI harus dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, menjunjung tinggi sumpah dan semboyan Ju-jitsu, serta harus dapat menjadi pengawal setia NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

Kuncian/Grip

Grip

Salah satu cirri khas Ju-jitsu sekaligus menjadi kelebihanya adalah mempunyai gerakan grip yang beraneka ragam. Seperti post sebelumnya yang saya kutip dari bloger lain macam-macam gerakan grip mencapai ratusan, kurang lebih 500 gerakan.
Keuntungan gripun beraneka ragam. Salah satunya kita tidak perlu membalas serangan lawan dengan kekerasan dan banyak menghabiskan tenaga. Dengan grip pun kita langsung dapat membekukan lawan dengan mudah asalkan kita memiliki ketangkasan yang terlatih.
Selain itu masih banyak lagi kegunaan grip, yaitu :
1.Lawan yang sudah dikunci/grip menjadi sakit persendian tubuhnya ‘nyeri’ dan semangat tempurnya menjadi lemah

2.Teknik kuncian/grip dapat dicapai untuk mencapai kemenangan, karena kuncian/grip dapat mematahkan persendian tulang lawan
3.Kuncian dapat diatur derajat kesakitanya
a.Dibuat sakit sekali
b.Dibuat tulanya patah
c.Lawan dibuat tidak bisa bergerak
Menarik sekali bukan? Tanpa perlu membuang-buang tenaga dan banyak gaya, kita sebagai seorang jujitsan dapat dengan mudah mengalahkan lawan.

Manfaat Berteriak di Dalam Ju-Jitsu

Teriakan dalam Ju-Jitsu


          Pada dasarnya hampir semua beladiri menggunakan teriakan. Namun, sering kali kita yang masih awam atau baru saja mempelajari Ju-jitsu merasa tidak yakin untuk berteriak, terutama cewek. Karena ternyata berteriak saat melakukan serangan sangatlah ada manfaatnya.
   Berikut manfaat teriakan dalam melakukan serangan :
1.Menambah kekuatan hati kita.
2.Menambah semangat hati kita.
3.Supaya lawan takut dan drop saat menghadapi kita.
4.Membuat lawan terkejut dan kemudian serangan kita dapat mengenai sasaran tubuh lawan.
   Karena teriakan sangatlah bermanfaat, jadi jangan ragu-ragu lagi dalam menyertakan teriakan setiap menyerang lawan.

Sumpah & Semboyan Ju-jitsu


SUMPAH JU-JITSU

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Taat pada orang tua
3. Sanggup menjaga nama baik Ju-Jitsu
4. Bersikap ksatria dan jujur
5. Taat pada pelatih

SEMBOYAN JU-JITSU

1. Berlatih Ju-Jitsu demi kemanusiaan
2. Tidak sombong
3. Melindungi yang lemah, berdiri dipihak yang benar
4. Ju-Jitsu digunakan hanya dalam keadaan terpaksa
5. Dalam latihan tidak ada tawa dan tangis